Thursday, 26 September 2013

PELATIHAN USTADZ-UZTADZAH TINGKAT DASAR 24|02|2008


Anak merupakan generasi yang akan menggantikan dan meneruskan perjuangan para pendahulunya. Sebagai pendahulu jelas memegang peran penting untuk bertanggungjawab dalam membentuk generasi penerus yang dapat diandalkan, memiliki mental yang kuat dan memiliki akhlakul karimah serta memiliki komitmen terhadap Al-Qu'ran sebagai perilaku, pijakan hidup dan rujukan segala urusannya. Hal ini ditandai dengan kecintaan yang mendalam terhadap Al-Qur'an, mampu dan rajin membacanya, terus-menerus mempelajari isi kandungannya dan memiliki kemauan yang kuat untuk mengamalkannya secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu wadah untuk pengembangan generasi tersebut diatas adalah Taman Pendidikan Al-Qur'an.

Dalam hal ini, bimbingan dan dorongan kepada anak (santri) dari para pendidik (ustadz/ah) sangat dibutuhkan agar benar-benar menjadi generasi yang Qur'ani. Untuk mencapai keberhasilan tersebut perlu disiapkan dan disediakan para pendidik yang memiliki nilai-nilai akhlak Islam dan memiliki penguasaan materi pembelajaran yang ada di TPA, baik materi pokok maupun materi penunjang. Salah satu bentuk kegiatannya adalah dengan pelatihan Ustadz/ah. 

Atas dasar itulah, kami pengurus TPA Nurullah Klepu menyelenggarakan Pelatihan Ustad-Ustadzah Tingkat Dasar untuk ustadz/ah dan Calon Ustadz/ah. Acara tersebut kami selenggarakan pada hari Ahad, 24 Februari 2008 dan bertempat di gedung SD Muhammadiyah Klepu [hihihi...tempatnya nebeng soalnya waktu itu belum punya basecamp sendiri]. Peserta pelatihan adalah dulur-dulur pengasuh TKA-TPA di lingkup Kelurahan Sendangmulyo dan sekitarnya. Tema yang kita ambil dalam kegiatan tersebut adalah "Dengan Sumber Daya Ustadz/ah yang Berkualitas, Melahirkan Kader-kader Islam yang Tangguh". Ndak usah panjang lebar yo, langsung saja kita menuju ke TKP, hehe..

Masih pagi di TKP | Pelatihan Ustadz/ah Tk Dasar 24/02/2008
 
Selamat dataaaang teman2..daftar ulang rumiyen | Pelatihan Ustadz/ah Tk Dasar 24/02/2008

Njang ini para tamu undangan | Pelatihan Ustadz/ah Tk Dasar 24/02/2008

Shinobi-shinobi yang hebat | Pelatihan Ustadz/ah Tk Dasar 24/02/2008

Sesi pertama materi disampaikan oleh Bp. Drs. Edi Purnomo dari Ngijon| Pelatihan Ustadz/ah Tk Dasar 24/02/2008

dari yang khusuk, ngantuk, sampai ngelamun :) | Pelatihan Ustadz/ah Tk Dasar 24/02/2008

Sesi kedua giliran Drs. HM. Budiyanto dari AMM Yogyakarta| Pelatihan Ustadz/ah Tk Dasar 24/02/2008

Ba'da Dzuhur peserta pelatihan masih tetep semangat \m/, Yeaaach.. | Pelatihan Ustadz/ah Tk Dasar 24/02/2008

tambah spesial dengan hadirnya Bp H. Seham, sosok bapak inspiratif meskipun di usianya yang sudah sangat sepuh - sayangya hanya punya kenangan foto motornya saja :( 

Akhirnya, kami atas nama TPA Nurullah Klepu hanya bisa mengucapkan terima kasih atas partisipasi dari dulur-dulur pengasuh TKA-TPA sekalian. Semoga ilmu dan jurus-jurus jitu yang didapatkan dapat segera diamalkan di unitnya masing-masing khususnya dan di dalam menciptakan kader-kader tangguh Islam pada umumnya. Amien..Amien..Yaa Robbal 'Alamiiin..Sekali lagi terima kasih & Banzaaiiiii..

"keep gaul & ngaji" - TPA Nurullah Klepu



Friday, 20 September 2013

DARI HOBI JADI PRESTASI

Menggambar adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak. Menggambar juga dapat dijadikan pilihan hobi yang sangat bermanfaat bagi anak-anak. Melalui media gambar anak-anak dapat menuangkan imajinasi yang ada di kepala mereka. Hasil gambar yang tergores adalah wujud dari tingkat kreativitas mereka. Hobi menggambah inilah yang juga ditekuni oleh sahabat kita yang satu ini. Kita kenalan yuk..cekidot


Inilah aksi Mas Ma'ruf yg sedang
mengikuti perlombaan menggambar.
Assalamu'alaikum ^_
Hildan Rizqian Ma'ruf adalah sahabat kita di TPA Nurullah Klepu. Putra pertama dari Bapak Juli Priyo dan Ibu Wantin ini, lahir pada tanggal 19 Februari 2000. Hobi menggambar sudah digeluti oleh Mas Ma'ruf sejak cuilik banget lho..kalau gak salah, sejak sebelum masuk Taman Kanak-kanak (hihihi..kita panggil mas saja ya..kan sekarang sudah gedhe). Bakat yang sudah melekat sejak lahir tersebut, "bisa jadi" adalah warisan dari bapaknya yang juga pandai melukis.

Kakak dari Safira Izzatul Ulya ini mengawali pendidikannya di TK ABA Klepu, kemudian melanjutkan di SD Muhammadiyah Klepu yang jaraknya kurang lebih hanya 100 m dari rumahnya. Tamat dari SD Muhammadiyah Klepu, Mas Ma'ruf melanjutkan ke SMP Muhammadiyah 1 Minggir dan sekarang sudah duduk di kelas VIII. 

Jangan pernah meremehkan hobi 
Awalnya Ma'ruf kecil "cuma" iseng-iseng menggambar tokoh-tokoh superhero yang disukainya, sebut saja Ultraman, Kamen Rider, Kapten Tsubasa, Naruto dan masih banyak lagi jagoan-jagoan film animasi dari Negeri Samurai. Dari tokoh-tokoh yang ukurannya kecil sampai yang segede "Gaban" pernah digambar oleh sahabat kita ini. Woow hebat yaa..

Berbagai pertempuran (hehe..perlombaan maksudnya) pernah dilakoni oleh Mas Ma'ruf. Sebagai kafilah TPA Nurullah Klepu, berbagai ajang perlombaan pernah diikutinya. Festival Anak Saleh Indonesia, Gebyar Anak Saleh, dan berbagai perlombaan antar unit-unit TPA adalah "medan perang" yang pernah dilibasnya. Kemenangan demi kemenangan pernah diraih sampai tak terasa sudah belasan trophy terpajang di kamarnya.

Mimpi adalah do'a
Kamis, 19 September 2013 Musabaqah Tilawatil Qur'an tingkat SD, SMP, SMA/SMK se Kabupaten Sleman digelar di SMA Negeri 1 Seyegan. Mas Ma'ruf yang ditingkat rayon keluar sebagai juara pertama, akan kembali bertempur sebagai kafilah dari Rayon Minggir. hihihi...keren yak ^_

Di tingkat Kabupaten tantangan yang dihadapi semakin berat, karena harus bersaing dengan kafilah-kafilah terbaik dari 17 kecamatan lain yang ada di Kabupaten Sleman. Selalu ada akhir yang indah bagi hamba-Nya yang senatiasa berdo'a dan berusaha. Kalimat tersebut mungkin tepat disematkan kepada Mas Ma'ruf. Kerja kerasnya membuahkan hasil yang manis, setelah juara I Lomba Kaligrafi tingkat Kabupaten Sleman berhasih diraihnya. Alhamdulillah..horeeeee ^_^

Bulan Oktober nanti mas Ma'ruf kembali berjuang di level yang lebih tinggi. Lomba Kaligrafi Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat Provinsi akan menjadi pembuktian keampuhan pastel warna mas Ma'ruf. Ayo teman-teman kita do'akan mas Ma'ruf, semoga di tingkat Provinsi DIY diberikan kemudahan, kesuksesan, dan kemenangan tentunya. Amieeen..Semangat mas Ma'ruuuuf ^_ 


"berdo'a, berusaha, dan serahkan hasilnya Pada-Nya" - TPA Nurullah Klepu 

Thursday, 19 September 2013

MACAM-MACAM TEPUK

Tepuk Jaya
***I *** S *** L ***A ***M ***ISLAM….”JAYA”

Tepuk Tenang (saat kegiatan TPA akan dimulai)
*** Bila aku *** Sedang ngaji *** Maka aku *** Harus tenang *** 1234


Tepuk Tenang (saat kegiatan TPA akan ditutup)
*** Bila aku *** Mau Pulang *** Maka aku *** Harus tenang *** 1234

Tepuk Alquran
*** Kitabmu *** Alquran *** Surat ke satu *** Al Fatikhah kedua *** Al Baqarah *** ketiga *** Al Imron *** keempat *** An Nisa *** ke lima *** Al Maidah *** keenam *** Al An`am *** ketujuh *** Al A`rof *** kedelapan *** Al Anfal *** Kesembilaan *** At Taubaah *** Tidak pakai Bismillah

Tepuk dengan lagu
Kalau kau suka ngaji tepuk tangan *** (2x) kalau kau suka ngaji mari kita lakukan, 
kalau kau suka ngaji tepuk tangan ***


Siapa Tuhanmu yang Esa (Allah) *** 2x, Allah kan menyayangi, Allah kan mencintai pada santri yang rajin mengaji ***


Maukah kau jadi anak yang taat (mau) *** 2x hormati orang tua juga ustadz-ustadzah, sayang kawan dan suka memaafkan ***


Sanggupkah kau jadi anak yang sholeh (sanggup) *** 2x, belajar dan mengaji, 
baca Alquran suci, tegakkan sholat yang lima kali ***

Tepuk Cinta
*** pertama aku cinta pada Allah
*** kedua aku cinta Rasulullah
*** ketiga aku cinta pada ayah dan bunda, saudara seiman dan seagama
*** cinta

Tuesday, 17 September 2013

OUTBOUND 20|01|2007

"Asyiiik..cuaca hari ini cerah sekali" celetuk seorang santri kami sambil mengemasi tas dan mengecek perlengkapan untuk agenda kegiatan hari ini. Sinar mentari pagi itu memang terasa istimewa sekali, hal tersebut jelas nampak di wajah santri-santri kami TPA Nurullah Klepu. Barokah yang melimpah hampir setiap hari, diturunkan Allah SWT lewat hujan yang membasahi bumi ini. Memberikan kesejukan dan kedamaian bagi seluruh penghuni alam ciptaan-Nya. Namun, bagi anak-anak terkadang hujan adalah batasan untuk bermain di luar rumah. Itulah kenapa saat sinar Sang Surya mampu menembus pekatnya awan, adalah waktu yang sangat berharga sekali bagi mereka.

Hari ini, 20|01|2007 TPA Nurullah Klepu akan mengadakan outbound. Selain untuk mengisi waktu liburan, kegiatan ini juga bermaksud untuk meningkatkan kebersamaan dan kekompakan santri-santri TPA Nurullah Klepu. Kegiatan outbound ini juga kami maksudkan untuk mengatasi kebosanan kegiatan TPA.

Okee..are you ready??? ONE TEAM, ONE SPIRIT, ONE GOAL!!! Check it out..

  
Estafet [TPA Nurullah Klepu - OUTBOUND '07]

Ayoo..cari partnermu..[TPA Nurullah Klepu - OUTBOUND '07]


Menanti kiriman[TPA Nurullah Klepu - OUTBOUND '07]


Capeknyaaaa..saatnya buka bekal :)[TPA Nurullah Klepu - OUTBOUND '07]


Pesan Berantai ("ojo dicokot lho Kris")[TPA Nurullah Klepu - OUTBOUND '07]


Ini pas nyanyi lagu apa ya?[TPA Nurullah Klepu - OUTBOUND '07]

Saatnya tampil..[TPA Nurullah Klepu - OUTBOUND '07]

The Kalenk Rombenk[TPA Nurullah Klepu - OUTBOUND '07]

Asyiiik..Dorpreeeeesss!![TPA Nurullah Klepu - OUTBOUND '07]


Mbak Esti #pose yang selalu sama[TPA Nurullah Klepu - OUTBOUND '07]

  
Team Kamilah Juaranya[TPA Nurullah Klepu - OUTBOUND '07]

Wokey..bagi Team adik-adik yang jadi juara, selamat yaa..keep kalem, keep rendah hati. Kemenangan bukan tujuan utama, hanya bonus dari sebuah usaha yang sungguh-sungguh. Semangat, kekompakan, dan tawa polos kalian adalah lecutan energi bagi kami untuk tetap aktif melangkah & belajar bersama di TPA Nurullah Klepu kita tercinta..Tooosss. 

"oleh tetep dolan, ning ojo lali ngaji" - TPA Nurullah Klepu

SANG PAHLAWAN PENEMU METODE IQRO'


KH. AS'AD HUMAM
"Sang penemu metode iqro' & pahlawan yang patut dikenang"

Aku yakin mayoritas rakyat di seluruh Indonesia yang pernah menjadi seorang muslim, apalagi masih muslim sejak lahir hingga sekarang mengenal Iqro’. Dan aku juga yakin kita semua tidak terlalu asing dengan seorang tokoh bernama K.H. As’ad Humam, penemu metode Iqro’.

Melalui metode Iqro’ itulah aku belajar membaca tulisan arab Dan al Quran hingga akhirnya bisa membaca Al Quran sampai sekarang. Aku pun yakin kamu juga bisa membaca Al Quran seperti sekarang ini juga menggunakan media belajar buku Iqro’. Sungguh betapa besar amal jariyah K.H. As’ad Humam yang melalui buku metode penemuannya jutaan umat di Indonesia akhirnya bisa membaca Al Quran. 

Secara tidak langsung, beliau memiliki murid jutaan -salah satunya aku Dan kamu- yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia bahkan hingga ke Malaysia Dan Singapura sehingga memperoleh kebaikan serta barokah atas ilmu yang beliau ajarkan kepada kita semua. 
Memang benar sabda Rasulullah SAW bahwa ilmu yang bermanfaat bakal menjadikan si-empunya ilmu memperoleh kebaikan yang terus menerus seperti air yang mengalir tak pernah kering. Ini pula lah yang dapat dirasakan atas apa yang telah diwariskan K.H. As’ad Humam.

Tak banyak orang yang mengenal K.H. As’ad Humam memang. K.H. As’ad Humam lahir pada tahun 1933. Beliau mengalami cacat fisik sejak remaja. Beliau juga bukan seorang akademisi atau kalangan terdidik lulusan Pesantren atau Sekolah Tinggi Islam, beliau hanya lulusan kelas 2 Madrasah Mualimin Muhammadiyah Yogyakarta (Setingkat SMP).

Sejarah berawal dari keinginan KH. As’ad Humam bersama kawan-kawannya yang dihimpun dalam wadah Team Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushalla (Team Tadarus “AMM”) Yogyakarta, untuk mencari bentuk baru bagi sistem pengelolaan pengajian anak-anak dan metode pembelajaran membaca Al-Qur’an. Pada saat itu, metode membaca al Quran selain Iqro’ juga sudah ada seperti metode Juz Amma, methode Al-Banjary, methode Al-Barqy dan banyak methode lainnya. 

Banyak para penguji mencoba mengadakan pengujian terhadap keakuratan metode ini. Ternyata karena selain sederhana dengan metode iqro sangat mudah mempelajari Al-Qur’an dibanding metode yang lain.

Singkatnya, setelah melalui studi banding dan ujicoba tersebut, maka pada tanggal 21 Rajab 1408 H, bertepatan dengan tanggal 16 Maret 1988, didirikanlah Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an (TKA) “AMM” Yogyakarta. Setahun kemudian, tepatnya tanggal 16 Ramadlan 1409 H (23 April 1989) didirikan pula Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) “AMM” Yogyakarta. 

Antara TKA dan TPA tidaklah memiliki perbedaan dalam sistem, keduanya hanya berbeda dalam hal usia anak didiknya. TKA untuk anak usia TKA (4,0 – 6,0 tahun) sedangkan TPA, untuk anak usia SD (7,0 – 12,0 tahun). TKA-TPA “AMM” ini terletak di Kampung Selokraman, suatu kampung di pinggiran kota Yogyakarta yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bantul. Selokraman ini masuk wilayah Kalurahan Purbayan, Kecamatan Kotagede Yogyakarta.

Pada awal berdirinya (1988), TKA-TPA “AMM” ini belum memiliki gedung sendiri. Mula-mula hanya menempati beberapa ruang (salah satunya adalah ruang garasi) dari rumah milik pribadi KH. As’ad Humam. Baru kemudian pada tahun 1991 bisa membangun sebuah gedung yang memiliki 15 ruang, 4 ruang diantaranya berada di lantai 2. 11 ruang untuk kegiatan belajar (ruang kelas), 2 ruang untuk kantor, 1 ruang untuk sekretariat Team Tadarus “AMM” dan 1 ruang untuk sekretariat Team Tadarus “AMM” dan 1 ruang untuk ruang tamu. Di sebelah kiri ruang-ruang kelas terdapat kamar kecil dan halaman samping, sedang di depan gedung terdapat halaman yang cukup luas untuk bermain dan upacara.

Atas hasil karya beliau tersebut, tahun 1991 Menteri Agama RI (waktu H Munawir Sjadzali MA. Menjadikan TKA /TPA yang didirikan K.H. As’ad Humam di kampung Selokraman Kotagede Yogya sebagai balai litbang LPTQ Nasional. Dan selanjutnya, perkembangan Iqro’ pun meluasa tidak hanya di di Yogyakarta Dan Jawa Tengah saja namun sudah sampai ke pelosok-pelosok tanah air Dan mancanegara. Bahkan di Malaysia, metode Iqro ditetapkan sebagai kurikulum wajib di sekolah.

Metode Iqro’ sendiri telah sering diteliti Dan dijadikan objek penelitian. Hasilnya, efektivitas metode Iqro’ dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an di TKA-TPA “AMM” Kotagede Yogyakarta bagi anak usia TK (4,0 – 6,0 tahun) dalam waktu 6 – 18 bulan sudah mencapai angka 89,9% yang bisa diantarkan memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an. Sedang untuk anak usia SD (mayoritas usia 7,0 – 9,0 tahun) ternyata lebih cepat lagi. Dalam waktu 12 bulan, mayoritas dari mereka (84,31%) telah lancar membaca al-Qur’an. Waktu yang relatif cepat bila dibandingkan dengan metode (kaidah) Baghdadiyah melalui sistem pengajian “tradisional” yang memerlukan waktu 2 – 5 tahun.

Kini, K.H. As’ad Humam telah meninggalkan kita untuk selamanya. Pada awal Februari tahun 1996 dalam usia 63 tahun, beliau dipanggil Allah SWT. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada bulan Ramadhan hari Jum’at (2/2) sekitar Pukul 11:30. Jenazah KH. As’ad Humam dishalatkan di mesjid Baiturahman Selokraman Kota Gede Yogya tempat ia mengabdi. Beliau sangat layak disebut sebagai pahlawan bagi kita semua. Meskipun beliau telah meninggal dunia, ilmu yang beliau wariskan menjadi kebaikan bagi beliau yang terus mengalir menambah kebaikan bagi beliau di sisi Allah.

Diposkan oleh : Fanni Rahmatina Rahim
Diposkan oleh BAROKAH AGENCY di 00.46

Monday, 16 September 2013

MEREKA ADALAH KUPU-KUPU KECILKU



Sore itu, 6 November 2010 mentari memberikan sinarnya yang menguning. Tidak terlalu terik dan juga tidak terlalu redup, tetapi cukup cerah. Sinarnya yang terbingkai dalam balutan awan putih tipis nan halus dan berpadu dengan debu menjadikan pancaran sinar tersebut masih bisa menembusnya. Sore itu memang tak seperti biasanya, karena sore di bulan November ini terlalu banyak dihabiskan dengan linangan hujan yang kerap kali turun, yang entah itu dengan intensitas ringan, sedang, sampai deras sekalipun. Yang menjadi beda di sore awal November itu adalah jalan-jalan masih terbungkus dengan debu vulkanik merapi yang sedari kemarin menghiasi bumi Yogyakarta.

Sabtu sore, jam kamarku menunjuk 15.55. Aku pun bergegas meninggalkan tempat tidurku, yang kata tanteku seperti kapal pecah yang hendak karam dimakan gelombang pasang itu, menuju kamar mandi. 15.55, berarti aku hanya punya waktu lima menit lagi untuk mandi sekaligus berdandan sebelum berangkat TPA sore ini. Tak apalah, laki-laki tak perlu waktu banyak untuk melakukan prosesi mandi kataku. Lain halnya dengan perempuan, perlu waktu sedikit lebih lama untuknya dalam melakukan prosesi mandi tersebut.

Baju batik orange lengan panjang pemberian dari lembaga TPA itu kini aku kenakan berpadu dengan celana panjang hitam. Baju batik yang sekitar tiga tahun lalu diberikan oleh pengurus TPA kepada para pengajar yang rajin berangkat TPA, masih cukup cerah menghiasi tubuh ini. Memang dulu ketika pengurus TPA masih terkoordinir dengan baik, mereka memberikan “reward” kepada para pengajar yang rajin berangkat TPA dengan memberikan sepotong kain batik sebagai wujud terima kasihnya. Tapi untuk mereka yang kurang aktif, juga diberikan “reward” dalam bentuk lain yang sepantasnya. Hal tersebut memang dulu bisa mendatangkan sebuah semangat bagi para pengajar dalam mengurus TPA.

Setelah sholat ashar, kuambil sepeda “jengki” ku yang sudah mulai berkarat. Kukayuh sepeda itu menuju masjid yang terletak sekitar 300 meter dari istana keluargaku. Sebelum berangkat, kutengok jam dalam hp ku 16.10, berarti sudah telat sepuluh menit, pikirku. Sepeda langsung saja aku arahkan menuju halaman masjid yang tidak terlalu luas, tapi cukup bisa dikatakan sebagai sebuah halaman. Masjid Nurullah, begitulah nama masjid yang terletak di sebuah dusun 17 Km arah barat dari tugu kota Yogyakarta. Ya, dusun itu adalah Klepu, tepatnya di kelurahan Sendangmulyo, kecamatan Minggir, yakni salah satu kecamatan paling ujung barat dari kabupaten Sleman.

Ketika orang mendengar nama dusun Klepu, mungkin yang terlintas dari mereka adalah tentang sebuah gereja yang berdiri tepat di pinggiran jalan utama penghubung antara Kulon progo dengan pusat kota Yogyakarta tersebut. Memang dari tahun ke tahun, gereja itu semakin menunjukkan kemegahannya. Padahal jika mereka tahu, hanya warga sekitar gereja itulah yang memeluk nasrani. Warga yang tinggal lebih dalam di dusun klepu sepenuhnya adalah warga muslim. Oleh karenanya, hal itulah yang mendorong kami selaku umat muslim di klepu untuk tetap bisa “menjaga diri” dengan keadaan yang demikian. Keteguhan iman kami insya Allah akan tetap tertanam di dalam hati, dan semoga Allah akan selalu bersama orang-orang yang beriman.

Masjid Nurullah Klepu, nama itu terpampang di bagian depan tembok masjid. Karena bertempat di masjid yang sama, maka TPA itu diberi nama TPA Nurullah Klepu, yang berdiri sekitar dua belas tahun silam. Dan kini aku sebagai generasi penerus untuk melanjutkan perjuangan kakak-kakak seniorku dalam menghidupi kehidupan TPA. Layaknya roda yang berputar kehidupan TPA Nurullah juga mengalami pasang surut, baik dari sumberdaya pengajar, hingga keadaan santrinya. Dalam kisah ini hanya aku ceritakan tentang keadaan TPA Nurullah yang ada sekarang.

Alhamdulillah, ketika aku sampai di masjid ternyata TPA sudah di buka oleh Mas. Aan yang kebetulan adalah kakak sepupuku sendiri. Lima belas santri, terdiri sepuluh santriwan dan lima santriwati. Pengasuh (kami tidak menyebut sebagai uztadz/ah pada diri kami karena kami merasa belum pantas dengan sebutan tersebut) sore itu ada empat orang, Mas Aan, Mbak Uliya, Mbak Vivin, dan aku sendiri. Terkadang mbak Esti juga masih turut ikut membantu, namun sore itu ia mungkin sedang tidak bisa berangkat. Dan kelima orang itulah yang kini senantiasa menghidupi dan mengurus TPA Nurullah. Setelah dibuka dengan doa, selanjutnya adalah proses pengajaran mengaji.

Mengajari anak-anak umur lima sampai sepuluh tahun bukanlah hal yang gampang. Kesabaran harus selalu ditanamkan dalam diri pengasuh TPA. Kadang tangis dari anak-anak itu pun tak pernah luput pada saat berlangsungnya kegiatan TPA. Seperti pada penggambaran Kang Ali Imran El Shirazy dalam novelnya Dan Bidadari pun Mencintaimu, yang melukiskan kehidupan TPA yang diasuh oleh Pelangi. (walaupun sebenarnya alur utama dalam novel itu tidak menceritakan kehidupan TPA, namun ternyata kehidupan TPA juga bisa menjadi sebuah bagian pembentuk warna dalam sebuah novel)


Sore itu memang tak seberapa banyak santri yang berangkat, karena debu vulkanik merapi yang jumat kemarin mengguyur Yogyakarta masih juga terasa dampaknya. Hingga pengajaran santri untuk mengeja iqra dan al-Quran saat itu tidak memakan waktu lama. Dan di akhir perjumpaan, mas Aan memberikan suatu permainan. Santri-santri yang datang disuruhnya untuk menulis tentang apa yang hendak mereka lakukan jika gunung merapi meletus. Dengan segala keluguan mereka yang mayoritas masih seumuran SD, banyak hal yang mereka luapkan. Ada seorang santri yang menulis, “ketika gunung merapi meletus rumah saya akan saya bungkus dengan plastik”. Jawaban yang polos dari mereka yang masih polos juga. Dan masih banyak jawaban yang mereka lontarkan pada secarik kertas yang kini menempel di papan serambi masjid. Sampai akhirnya TPA sore itu ditutup dengan lantunan doa yang dilafalkan bersama-sama.

Jabat tangan antara mereka dan kami sebagai pengasuh mengantarkan perpisahan diantara kami sore itu. Mereka, adalah santri-santri kami yang semangat untuk datang ke masjid untuk TPA guna mengaji. Mereka yang tanpa ada hambatan untuk tetap berangkat meski debu merapi masih menyisakan bekasnya. Salut, haru dan bangga adalah perasaan kami khususnya aku saat itu kepada mereka. Mereka adalah bagian hidupku, dimana aku bisa belajar untuk menghargai apapun yang ada dalam diri mereka. Dan juga aku belajar memahami karakter mereka yang kini sedang berkembang. Aku merasa dihargai oleh mereka, tetapi terkadang aku juga merasa kalah dengan mereka. Jikala Kangali menggambarkan Ghozali saat mengajar TPA nya Pelangi, ‘kalah akan “kesibukan” anak-anak laki-laki yang tidak bisa ia hentikan sepenuhnya, bahkan ketika ia hanya menjadi sebuah “iklan” untuk “siaran” mereka. Kalah akan senyum menggoda dan kemanjaan-kemanjaan anak-anak perempuan yang belum bisa ia “selami”, pun dengan “gaya batu”’ (Dan Bidadari pun Mencintaimu : 94), memang itu benar adanya, dan aku rasakan itu.

Namun hal tersebut bukan lah suatu bentuk halangan atau hambatan untukku. Justru itu adalah suatu tantangan untukku sebagai pengasuh bagaimana harus bisa menempatkan diri sehingga bisa ada bersama mereka. Belajar untuk memahami karakter mereka, itulah yang aku lakukan. Walaupun memang kadang sering kesulitan untuk menemukan celah agar bisa berada di tengah-tengah mereka, tapi sedikit demi sedikit akhirnya juga bisa menemukan. Dengan gayaku sendiri, mereka cukup bisa menerimaku.

Alhasil ketika mereka aku bawa bermain atau pun bercerita, mereka akan hanyut bersamaku. Di saat itulah aku ajarkan mereka tentang kebaikan-kebaikan yang akan mendapatkan ridho dan pahala dari Allah. Pelajaran formal yang monoton bagi mereka mungkin sudah tiap hari mereka dapatkan di sekolah. Namun di TPA, mereka tidak ingin pelajarannya seperti sekolah yang kadang menjemukan tersebut. Sehingga aku ajak mereka untuk bermain dan bercerita untuk memberikan pelajaran kepada mereka. Dengan begitu mereka akan senang untuk menerima permainan ataupun cerita yang aku sampaikan dan sebenarnya tidak mencolok bahwa didalamnya tertuang pelajaran.

Dan begitulah kini kami sebagai pengurus TPA yang makin hari kian memprihatinkan. Bagaimana tidak, pada suatu waktu diantara kami mempunyai kesibukan sendiri-sendiri. Dan pada saat TPA tersebut hanya aku dan mas Aan yang datang ke TPA. Hanya berdua menghadapi santri yang jumlahnya sampai dua puluh lima lebih waktu itu. Dari hal itulah kami, khususnya aku prihatin ketika santri-santri semangat untuk datang ke TPA tetapi mereka tidak begitu maksimal untuk mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan di TPA. Dan bahkan ketika mereka telah berniat untuk TPA tetapi sampai di TPA tak ada satupun pengasuh yang datang, maka itulah hal paling berdosa bagiku sebagai pengasuh TPA. Sampai suatu saat, diantara kami saling berjanji untuk terus menghidupi kehidupan TPA selama kami masih bisa. Amanah yang kami emban dari wali santri lah yang menjadikan kami terus berusaha untuk demikian.

Pada suatu kesempatan wali santri pernah berpesan kepada kami, “mas nderek Ma’ruf nggih!” (mas nitip Ma’ruf Ya!) yang kami artikan untuk membimbing Ma’ruf untuk menjadi seorang anak yang sholeh. Hal terberat ketika amanah itu harus dilaksanakan dengan baik. Tetapi dengan tekad kami, keyakinan kami, Allah akan menolong hamba-hamba-Nya yang selalu berjuang di jalan-Nya.

Bagiku, TPA Nurullah adalah bagian dari hidupku saat ini. Aku yang dulu telah dibesarkan oleh TPA Nurullah, maka kini saatnya bagiku untuk mengabdi kepada TPA yang pernah membesarkanku dan membuatku menjadi seseorang yang ada untuk mereka kupu-kupu kecil penghias taman langitku sekarang. Mereka adalah kupu-kupu kecil penghias sekaligus pesona yang memberikan sejuta warna keindahan dalam taman langit kehidupanku. Ya, mereka adalah santri-santi penghuni TPA. Mereka kini ada bersamaku, tak ingin aku berpisah karenanya. Bukan karena sekedar mereka adalah anak-anak yang belajar mengaji, tetapi lebih jauh mereka adalah penerus perjuanganku kelak ketika aku harus berpindah pada suatu tempat yang berbeda.

Aku bangga menjadi seorang pengasuh TPA, walaupun ini masih jauh dari yang diharapkan oleh mereka yang mengerti tentang TPA yang sebenarnya. Tapi di sini, TPA Nurullah Klepu yang ada saat ini, mengaji adalah kegiatan utama yang harus berlangsung. Mereka lancar membaca iqra’ dan al-Quran saja kami, aku khususnya, sudah merasa bangga kepada mereka. Walau kadang ketika mempunyai lebih waktu, sering kita selingi dengan permainan atau bercerita agar mereka tidak jenuh. Bersama mereka insya Allah akan kuperpanjang umur dunia ini.

Pada akhirnya, aku adalah pengasuh TPA Nurullah Klepu. Dengan segala kondisi yang ada saat ini, aku berharap kepada engkau sahabat, mas Aan, mbak Vivin, mbak Uliya, mbak Esti, dan semua yang peduli dengan TPA Nurullah, marilah kita tetap istiqomah dalam berjuang di jalan Allah ini. Amar ma’ruf nahi mungkar yang tertuang dalam mars TPA Nurullah tetap menjadi tujuan kita. Hujan jangan jadikan sebuah hambatan kita untuk mereka yang senantiasa menanti kita di TPA. Yakinlah kelak Allah akan memberikan sesuatu yang indah diluar dugaan kita. Mereka, para santri kita adalah anak-anak hebat penerus kita. Kini mereka bersama kita, dan mungkin berharap akan selalu bersama kita. Tegakah kalian jikala mereka harus berenang di lautan kehidupan yang kini semakin tidak jelas dengan segala tantangan yang begitu kompleks tanpa adanya sesuatu sebagai penyelamat untuk mereka?

Sobat, kitalah yang akan menyelamatkan mereka. Dengan cara inilah kita akan menyelamatkan mereka. Oleh karenanya, insya Allah kita juga akan menjadi orang yang hebat kawan. Karena “sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya” (HR. Bukhari). Biarlah orang yang tak mengerti keadaan kita sekarang mencemooh kita dengan segala kesombongannya. Biarkan mereka memandang kita dengan pandangan yang rendah. Selama kita berada di jalan yang di ridhoi-Nya, insya Allah, Allah akan selalu menyertai kita. Sabar, rendah hati, dan ikhlas, itulah yang selayaknya ada pada diri kita sekarang. Wallahu musta’an. Semoga Allah menolong kita. 

Penulis : Mas Adnan
Terbit : Kamis, 02 Desember 2010

*) catatan:

Dalam novel Dan Bidadari pun Mencintaimu karya Ali Imran El Shirazy TPA adalah salah satu hal yang dijadikan sebagai pembentuk alur dalam perjalanan cerita. Oleh karenanya aku salut dengan kangali yang menjadikan hal tersebut dalam novelnya. Seperti itu pula kisah ini. Di sini TPA adalah sebagai alur perjalanan kehidupanku, terutama saat ini.

[ Kisah ini ditulis oleh Mas Adnan untuk diikutsertakan dalam Lomba Kisah Menggugah Pro-U Media 2010 di:

BCM (BERMAIN, CERITA, MENYANYI)


PRAKATAK LAGI
  • TKA-TPA adalah lembaga pendidikan yang berpijak pada filosofi "Taman" yaitu mengacu pada prinsip "rapi, indah, dan menyenangkan."
  • Tujuan pendidikan di TKA-TPA adalah menyiapkan landasan rohani, emosi, dan tradisi pada anak sebagai generasi qur'ani dengan materi yang mencakup :
  1. Pengetahuan keagamaan (khususnya yg berhubungan dengan Al Qur'an)
  2. Pengalaman keagamaan.
  3. Keyakinan keagamaan.
  • Metode BCM sebagai daya pikat yang didasarkan pada fitroh kejiwaan anak dengan pola pendekatan "happy learning" (keceriaan) sangat diperlukan dalam menunjang keberhasilan pendidikan dan pengajaran di TKA-TPA.
A. BERMAIN
  • Permainan adalah dunia anak yang sejati.
  • Bermain merupakan kegiatan santai, menyenangkan tanpa beban yang menghasilkan sesuatu.
  • Fungsi permainan :
  1. Membangun kreativitas anak
  2. Sarana mengenal lingkungan
  3. Sarana pendidikan emosi
  4. Sebagai hiburan dan selingan dari kejenuhan
  5. Belajar bekerjasama dengan orang lain
  6. Sebagai media penyampaian pesan.
B. CERITA

“Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu.” (QS. Yusuf: 3)

Subhanallah..Begitu besarnya perhatian Allah pada metode bercerita. Wajar jika terbesit pertanyaan, mengapa metode cerita ini sangatlah ampuh dan efektif? Jawabannya adalah :
  1. Cerita umumnya lebih berkesan daripada nasehat murni, sehingga pada kebanyakan hal cerita yang kita dengar di masa kanak-kanak dulu masih bisa terekam utuh dalam memori kita meskipun sudah berlalu berpuluh-puluh tahun.
  2. Melalui cerita, manusia diajarkan untuk mengambil hikmah tanpa merasa digurui. Harus diakui seringkali hati kita tidak merasa nyaman bila harus dikhutbahi/ digurui dengan nasehat yang bertubi-tubi.
Apa fungsi cerita?
  1. sarana kontak batin antara ustadz/ah dengan santri.
  2. pendidikan imajinasi/ fantasi.
  3. pendidikan emosi (perasaan)
  4. media penyampaian pesan/ nilai-nilai agama.
  5. membantu proses identifikasi diri/ perbuatan.
  6. memperkaya pengalaman batin.
  7. hiburan/ penyegaran & penarik perhatian.
Bagaimana cara bercerita yang baik?
   1. total
   2. satukan perhatian anak
   3. visualisasi gerak/ peragaan (akting)
   4. ekspresif
   5. ilustrasi suara, suara lazim & tak lazim :
      a. suara asli
      b. suara besar dan suara kecil
      c. suara hewan
      d. suara kendaraan, dll.
   6.media atau alat peraga
   7. humor

C. MENYANYI

a. Fungsi menyanyi adalah :
Pendidikan Emosi
Nyanyian atau lagu biasanya telah diciptakan dengan membawa satu jiwa emosi tertentu. Misalnya lagu gembira, penuh semangat, lagu sedih, lagu pujian, haru, dsb.
Lagu-lagu dengan emosi ini besar pengaruhnya pada anak-anak terutama dalam membentuk kepekaan mereka.

Pendidikan Motorik
Lagu dan nyanyian memang mempunyai efek lain yaitu menggerakkan tubuh. setiap lagu tdak akan terlepas dari ketukan, sehingga merangsang tubuh untuk mengikuti sesuai ketukan-ketukan lagu. Hal ini sangat bermanfaat bagi anak terutama dalam perkembangan kemampuan motorik.

b. Memilih lagu yang TEPAT untuk anak
Meneliti syair dan tema lagu
Lagu yang diajarkan di lembaga pendidikan Islam haruslah mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Ustadz/ah harus pandai memilih lagu-lagu yang bertemakan Islami. Maka dalam memilih lagu, ustadz/ah harus meneliti syair dan teanya terlebih dahulu.

KESIMPULANNYA
  • Pengembangan kreativitas bagi para ustadz/ah mutlak diperlukan.
  • BCM sebagai suatu metode pengajaran di TKA-TPA terbukti ampuh mampu mengembangkan daya nalar dan kreativitas santri.
  • Materi TKA-TPA akan lebih bernilai apabila diramu dan dikemas dalam paket yang disukai santri, sehingga tanpa banyak keluar energi santri dapat menyerap banyak materi.
|dikutip dari buku pedoman BCM Team Tadarus AMM Yogyakarta.

Saturday, 14 September 2013

AKHIRNYA KAMI DIAKREDITASI

Apa itu akreditasi?
Akreditasi adalah penilaian administrasi unit TKA-TPA secara menyeluruh, sebagai tindak lanjut dari keberhasilan supervisi. Wow..kayak sekolah formal saja ya..he

Yup, hampir mirip sekolah formal, akreditasi TKA-TPA juga bertujuan untuk memberikan penilaian kepada unit-unit TKA-TPA atas keberhasilannya dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran Al Qur'an dan tertib administrasi lho. Selain itu, akreditasi juga bertujuan untuk pendataan unit-unit TKA-TPA di tingkat pusat.

Unit-unit TKA-TPA yang akan diakreditasi adalah unit TKA-TPA yang sudah siap untuk diakreditasi dengan rekomendasi dari team Supervisor.


Kepiye itu pelaksanaannya yak?

Adapun prosedur pelaksanaan akreditasi adalah :

  1. Mengajukan permohonan akreditasi secara tertulis kepada BADKO TKA-TPA Propinsi DIY.
  2. Melaporkan kemungkinan pengembangan, lengkap dengan faktor pendukung dan faktor penghambatnya.
Nah kalau nanti sudah pernah diakreditasi, setelah 1/2 - 1 tahun pembinaan, unit TKA-TPA berhak mengajukan akreditasi lanjutan untuk menaikkan tipe unit dengan melaporkan peningkatan keadaan terakhir dan kemungkinan pengembangannya juga. Begituuuu...

Akreditasi TPA Nurullah Klepu
Alhamdulillah, TPA Nurullah Klepu pada hari sabtu, 07 September 2013 sudah dinilai oleh Team Akreditasi  yang ditunjuk BADKO TKA-TPA Provinsi DIY. Nah beliau-beliau inilah yang berkenan untuk melaksanakan akreditasi.

Bertempat di Masjid Nurullah Klepu, tepat pukul 16.15 WIB kegiatan akreditasi pun dimulai. Pada sore itu njang jadi MC dan membuka acara adalah Mas Adnan, yang kemudian dilanjutkan sambutan dari Bapak Ketua Takmir Masjid Nurullah Klepu. Perwakilan dari BADKO Rayon Minggir juga hadir ikut menyambut Team Akreditasi dari Provinsi. Mas Barid selaku Ketua BADKO Rayon Minggir, Pak Joni yang juga sesepuh BADKO Rayon Minggir, dan juga Bendahara BADKO Rayon Minggir...ehehe tapi maap lupa namanya, maaaaf banget ya Mbaaak :).

Pertanyaan demi pertanyaan yang ada di instrumen penilaian semua ditanyakan oleh Team Akreditasi. Buku-buku administrasi TPA Nurullah Klepu yang menggunung pun satu-persatu diperiksa. (ahaha..lebai banget, tapi beneran lho memang banyak ko..hee)

Selain bukti-bukti fisik administrasi, wawancara juga dilakukan oleh Team Akreditasi. Mas Aan selaku Direktur TPA Nurullah Klepu, Mbak Vivin yang pegang bendahara TPA, dan Mas Adnan selaku sekretaris TPA Nurullah Klepu bertindak sebagai narasumber, sedangkan Mbak Uliya, Mbak Ika, dan Mbak Nina kami bagi tugas menanganai santri-santri TPA Nurullah Klepu dikarenakan pada hari tersebut kegiatan TPA juga pas jadwal masuk.

Alhamdulillah tepat pukul 17.10 WIB kegiatan akreditasi selesai juga. Semua pertanyaan yang diajukan alhamdulillah bisa kami jawab dengan lancar. Do'akan kami yaa..semoga saja hasil penilaian akreditasi TPA Nurullah Klepu bagus, syukur-syukur "A".. Amien

Thursday, 12 September 2013

MARS TPA NURULLAH KLEPU

MARS TPA NURULLAH KLEPU
(Dedy Ma’ruf)

Kami Santri Tpa Nurullah
Pegang Teguh Al Qur’an
Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Itulah Semboyan Kami

                    Galang Temali Persaudaraan
                    Muslimin Dan Muslimah
                    Kobarkan Semangat Juang
                    Jihad Fii Sabilillah

Tegakkanlah Syariah
Singsingkan Lengan Baju
Songsong Masa Depanmu

                    Sempurnakan Aqidah
                    Eratkanlah Ukhuwah
                    Menuju Islam Kaffah (2x)

PRAKATAK

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah blog baru TPA Nurullah Klepu bisa hadir kembali di jagad dunia maya.
Kami selaku admin juga minta maaf kepada segenap pengunjung semuanya,
kalau kami (terpaksa) harus membuat halaman blog baru
dikarenakan Si Admin lupa kata kuncinya (baca : password) hihihi harap maklum yaaa :)

Kenapa ada praKATAK?
hehehe..meskipun blog ini nantinya akan mereview kembali blog yang lama,
tapi ndak ada salahnya juga kan ada praKATAKnya, biar kayak buku-buku
yang dijual di toko-toko buku itu lho. Yaa semacam salam sapa dari kami maksudnya.

Lah kok praKATAK bukan praKODOK?
diusia TPA kami yang sudah lebih dari satu dekade,
kami menganggap metamorfosis kami sudah sampai pada tahap kecebong, hehe
pra-KATAK kan kecebong..hiii
hanya perumpamaan saja lho bukan kecebong beneran.
Karena masih kecebong, kami sadar bahwa perjalanan dan perjuangan kami
masih panjang untuk menjadi kodok (baca: dewasa).

Do'a dan dukungan selalu kami harapkan dari semua pihak, orang tua, sesepuh,
sahabat, dulur-dulur dan rekan-rekan semuanya, semoga kelak kami mampu
tumbuh menjadi insan-insan muttaqin dan bukan jadi kodok beracun..he

Kami  juga mempunyai tujuan, melalui blog ini nantinya kita dapat belajar dan berbagi
bersama tentang hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi kemajuan dan kemuliaan
Agama Islam pada umumnya dan khususnya untuk adik-adik kita kader-kader hebat
penerus perjuangan Diinul Islam. -amiin-

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

"masa kecil adalah awal sesuatu yang besar" - TPA Nurullah Klepu



Wednesday, 11 September 2013

UCAPAN SELAMAT





" Alhamdulillah..Selamat Mas lan Mbak akhire' Blog TPA Nurullah regeng meneh, terusne kiprah positif kalian." 
- Pak Maryono | Takmir Masjid Nurullah Klepu -




" Sip Le..terus aktif nang kegiatan BADKO TKA-TPA yo, tetep ngaji ojo nganti kelalen" 
- Pak Joni | sesepuh BADKO Rayon Minggir - 



" Blog ini 99% asli milik TPA Nurullah Klepu, saya sudah melihat metadatanya benar-benar valid."
Lik Suryo -



" TPA Nurullah Klepu, Alhamdulillah.."

- Bang Haji - 


"Lanjutkan..."
- Pak SBY -
"Keep Fighting TPA Nurullah, Insya Allah you'll find your way cause Allah is always by your side"
- Mas Maher Zein -
"Sebaik-baik manusia di antara kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya, semoga kalian selalu diberikan keberkahan dan kemudahan"
- Pak Din Syamsudin -

"Sahabat muda TPA Nurullah, SUPPER SEKALIII.."
- Pak Dhe Teguh -